Masih dalam suasana ujian, tapi para mahasantriwati menyiapkan diri untuk menampilkan performance terbaik, dalam rangka memperingati Nuzulul Quran. Setelah beberapa hari latihan dan mempersiapkan performance terbaik, mulai dari MC, tilawah, hadrah, pidato tiga bahasa, drama, talkshow bersama Ummu Sajad dan do'a.
Pada Jumat, 29 Maret 2024, pukul 16.00 s/d selesai, bertempat di Aula, mahasantriwati menampilkan performance, yang dihadiri oleh Ummu Sajad, salah satu Influencer juga hadir, para Ustazah dan seluruh mahasantriwati, acara ini di awali dengan kemeriahan hadrah, dilanjut dengan tilawah untuk menambah keberkahan.
Setelah tilawah sesi acara selanjutnya talkshow bersama ummu sajad dan dua santriwati Sitti Rohimah dan Arfi Az-Zahra, sharing tentang pengalaman, dari proses tes, cerita tentang Sitti, Sitti dengan latar belakang sekolah negeri memberanikan diri untuk tes, mengikuti seleksi berkas sitti lolos, tes tulis juga lolos, tapi pada seleksi ketiga wawancara yang menggunakan bahasa arab, karena Sitti belum mahir dalam bahasa arab, akhirnya itu menjadi kendala untuk menjadi mahasantriwati Ma’had CQC, Sitti dikatakan tidak lolos, putus asa, kecewa itulah yang dirasakan Sitti, tapi Sitti tidak berputus asa harapan dalam do'a. Sitti selalu berdoa supaya Allah berkenan mengubah dan mentakdirkan hal yang berbeda. Dan qadarallah Sitti dihubungi kembali dari oleh pihak Ma’had CQC, sitti diberikan kesempatan untuk belajar di Ma’had CQC, entah dari pertimbangan Ma’had CQC seperti apa, tapi Allah yang menghendaki semua itu.
Berbeda dengan Sitti, Arfi sekitar 6 tahun sudah menduduki bangku pesantren, jadi ketika tes, semua berjalan mulus. Arfi lolos di setiap tahapan tes, namun ada hal yang berbeda, arfi merasa selama mondok bertahun-tahun, di pesantren cqclah banyak hal baru yang dia dapatkan, tidak hanya tsaqofah Islam, tapi ada leadership, publik speaking dan juga enterpreneurship, ilmu-ilmu yang sangat luar biasa dari guru-guru hebat..
Dari sesi sharing, teman-teman mahasantriwati mendapatkan inspirasi yang begitu mengguggah, setelah sesi sharing, Ummu Sajad mengembalikan kepada mc, dan dilanjutkan dengan pidato tiga bahasa di dalam pidato itu menggambarkan nuzul quran dan kemuliaan lailatul qadr, drama juga memuat tentang kisah sayyidah khadijah yang mengarahkan seluruh kekayaannya untuk membantu dakwah Rasulullah saw. Terakhir ditutup dengan do'a.
Masih dalam suasana ujian, tapi para mahasantriwati menyiapkan diri untuk menampilkan performance terbaik, dalam rangka memperingati Nuzulul Quran. Setelah beberapa hari latihan dan mempersiapkan performance terbaik, mulai dari MC, tilawah, hadrah, pidato tiga bahasa, drama, talkshow bersama Ummu Sajad dan do'a.
Pada Jumat, 29 Maret 2024, pukul 16.00 s/d selesai, bertempat di Aula, mahasantriwati menampilkan performance, yang dihadiri oleh Ummu Sajad, salah satu Influencer juga hadir, para Ustazah dan seluruh mahasantriwati, acara ini di awali dengan kemeriahan hadrah, dilanjut dengan tilawah untuk menambah keberkahan.
Setelah tilawah sesi acara selanjutnya talkshow bersama ummu sajad dan dua santriwati Sitti Rohimah dan Arfi Az-Zahra, sharing tentang pengalaman, dari proses tes, cerita tentang Sitti, Sitti dengan latar belakang sekolah negeri memberanikan diri untuk tes, mengikuti seleksi berkas sitti lolos, tes tulis juga lolos, tapi pada seleksi ketiga wawancara yang menggunakan bahasa arab, karena Sitti belum mahir dalam bahasa arab, akhirnya itu menjadi kendala untuk menjadi mahasantriwati Ma’had CQC, Sitti dikatakan tidak lolos, putus asa, kecewa itulah yang dirasakan Sitti, tapi Sitti tidak berputus asa harapan dalam do'a. Sitti selalu berdoa supaya Allah berkenan mengubah dan mentakdirkan hal yang berbeda. Dan qadarallah Sitti dihubungi kembali dari oleh pihak Ma’had CQC, sitti diberikan kesempatan untuk belajar di Ma’had CQC, entah dari pertimbangan Ma’had CQC seperti apa, tapi Allah yang menghendaki semua itu.
Berbeda dengan Sitti, Arfi sekitar 6 tahun sudah menduduki bangku pesantren, jadi ketika tes, semua berjalan mulus. Arfi lolos di setiap tahapan tes, namun ada hal yang berbeda, arfi merasa selama mondok bertahun-tahun, di pesantren cqclah banyak hal baru yang dia dapatkan, tidak hanya tsaqofah Islam, tapi ada leadership, publik speaking dan juga enterpreneurship, ilmu-ilmu yang sangat luar biasa dari guru-guru hebat..
Dari sesi sharing, teman-teman mahasantriwati mendapatkan inspirasi yang begitu mengguggah, setelah sesi sharing, Ummu Sajad mengembalikan kepada mc, dan dilanjutkan dengan pidato tiga bahasa di dalam pidato itu menggambarkan nuzul quran dan kemuliaan lailatul qadr, drama juga memuat tentang kisah sayyidah khadijah yang mengarahkan seluruh kekayaannya untuk membantu dakwah Rasulullah saw. Terakhir ditutup dengan do'a.