Namanya Anggi Setiawan berumur 27 tahun mempunyai seorang istri dan satu orang anak yang baru berumur 4 tahun dan masih menumpang di rumah mertuanya. Anggi Setiawan pekerjaan sehari-harinya serabutan alias tidak ada pekerjaan tetap, tergantung siapa saja yang menyuruhnya dan pekerjaan apa aja yg bisa dilakukan, yang penting bisa menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Namun saat ini Ia tidak bisa apa-apa, hanya berbaring di rumah sakit sambil menahan sakit yg dideritanya, karena kecelakaan terkena aliran setrum yang aktif dan bertegangan tinggi 10000 va (volt ampere).
Awal kejadiannya, saat itu sempat berpamitan kepada kedua orang tua beserta istrinya, pada pukul 07.30 WIB, Ia berangkat dengan berjalan kaki bersama temannya. Pada pukul 08.00 WIB Ia naik ke atas plafon untuk membetulkan hasil coran yang sudah diperbaiki kemarin dan akan dilepaskannya kayu bekas coran tersebut, namun Anggi tidak menyadari bahwa ada kabel listrik yang tidak terbungkus tepat di atas kepalanya, walaupun saat itu ia menunduk akan tetapi ia tidak sadar bahwa di atas kepalanya itu setrum yg ber tegangan tinggi, saat hendak berdiri kepala anggi menyundul listrik yang bertekanan tinggi itu. Dan tiba-tiba pekerja yang di bawah mendengar suara ledakkan di atas, para pekerja berlarian melihat langsung ke atas apa yang terjadi di atas sampai terdengar ledakan tersebut, dan para pekerja kaget ketika melihat Anggi sudah tergeletak dan kepalanya sudah gosong dan kepalanya penuh darah sehingga kulit kepalanya mengelupas sampai batok kepalanya kelihatan.
Anggi saat itu tidak sadarkan diri dan dibawa langsung ke bawah sambil menunggu ambulance untuk di bawa ke rumah sakit, istri dan orang tua nya kaget ketika diberitahu oleh tetangga yg mengetahui kecelakaan itu dan langsung menemuinya ke TKP, saat hendak dimasukan ke ambulance ibu Ihat (Ibunya) datang dan langsung masuk ke mobil ambulance yg membawa anaknya. Sedangkan istrinya mengikuti dari belakang mengendarai kendaraan roda 2.
Saat di dalam mobil Ibu Ihat, selaku orang tuanya, tidak percaya apa yg terjadi yang sedang menimpa, kejadian pada saat itu anaknya susah dikenalin, dikarenakan wajahnya hitam dan matanya merah. Sedangkan kepalanya penuh dengan darah, setelah dibawa ke Rumah Sakit RSUD Ciawi dan pihak rumah sakit menginformasikan harus dirujuk kembali ke rumah sakit yang lebih komplit dan dirujuk ke Jakarta, yaitu ke RSCM Jakarta.
Setelah beberapa jam melakukan pemeriksaan oleh pihak RS dan di pindahkan ke ruangan, dan ibu Ihat saat itu melihat kondisi anaknya yang belum sadar dan kepalanya membesar sehingga Sang Ibu tidak mengenali anaknya yang kecelakaan itu. Sudah hampir 2 bulan Anggi di RS dan belum pulang, sehingga keluarga istri dan ibunya banting tulang untuk memenuhi sehari-hari di rumah sakit, dan sudah ke beberapa orang meminjam uang bahkan tetangga nya sudah dipinjamkan dan sudah banyak utang, hal itu dilakukan oleh keluarga dan istrinya agar Anggi cepat sembuh dan membaik.
Saat ini kebutuhan perban untuk menutupi kepala yang belah harus membeli perbannya sekitar 150 ribu/hari, belum obat-obatan dan obat luka cair untuk dikasihkan ke luka yang bekas kabel strum itu, butuh sekitar 100 ribu beli antiseptik, sehari pengeluaran yang dikeluarkan untuk perawatan Anggi butuh sekitar 250 ribu, belum lagi biaya makan ibu dan istri anggi di rumah sakit.
Sedangkan istrinya tidak bekerja hanya mengandalkan suaminya dan ibu Anggi juga tidak punya penghasilan tetap, Ayah Anggi juga bekerja hanya serabutan sama hal nya dengan Anggi.