Namanya ibu Asih, ia sekarang berumur 61 tahun, sekarang tinggal berdua bersama anaknya yang masih duduk di bangku SMA, sedangkan suaminya sudah 16 tahun lalu meninggal dikarenakan sakit parah. Ibu Asih mempunya 3 orang anak semuanya perempuan 2 orang sudah menikah dan satu lagi masih duduk di bangku SMA.
2 anaknya yang sudah menikah jarang menemui Ibu Asih karena sudah menikah dan tinggalnya sangat jauh dari rumah ibu Asih yang sekarang ditempati.
Rumah yang ditempati Ibu Asih bukan miliknya pribadi, namun ia ngontrak perbulan dengan biaya 300 ribu rupiah, bagi ibu Asih biaya untuk mengontrak rumah dengan biaya seperti itu cukup berat, karena tidak ada penghasilan tetap.
Sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan hidup ibu Asih berjualan makanan siap jadi, namun dagangan itu tidak setiap hari ada, karena ibu Asih hanya jualan milik orang, sehingga terkadang pemilik masakan tidak siap masak sehingga ibu Asih harus libur jualan. Terkadang satu pekan hanya jualan 4-5 kali jualan, sedangkan satu kali jualan penghasilannya hanya 50 ribu rupiah, itupun kalau jualannya habis terjual semua, kalau masih banyak. Ibu Asih hanya kebagian 20-30 ribu rupiah.
Anak ibu Asih namanya Nanda dia sekarang duduk di kelas 3 SMA Ciampea, dengan keterbatasan biaya Nanda tetap semangat sekolah, walaupun terkadang Nanda sering berjalan kaki dari rumah ke sekolah, sering sekali Nanda tidak membawa uang jajan ke sekolah. Sedangkan ibunya hanya bisa menutupi kebutuhan makan sehari-hari, orang tua Nanda sering ditelpon oleh pihak sekolah karena belum membayar SPP sekolah dan biaya seragam sewaktu pertama masuk, terkadang Nanda anak bu Asih minder karena teman-temannya sudah bayaran, sedangkan Nanda belum sama sekali, dengan keterbatasan biaya Nanda tetap bersekolah dengan semangat, karena cita-cita dia menjadi dokter.