“Jangan salah Kak, Tunanetra itu harus mengenyam pendidikan dengan baik, apalagi untuk putri (akhwat) itu adalah calon ibu, yang nantinya menjadi madrasatul uula (sekolah pertama bagi anak-anak),” tegas Kyla Nur Syahwa sang hafizah tunanetra, saat dialog di podcastnya The Sungkars.
Ya, Kayla adalah seorang anak belia (remaja) tunanetra yang berhasil menghafal 30 juz Al-Quran dengan cara mendengar lantunan ayat-ayat dari Al Quran. Ibunda Kayla, Anha, mengungkap bahwa putrinya sudah menghafal Al-Quran sejak usia tujuh tahun.
Dalam sehari, Kayla mendengarkan lantunan ayat suci Al-Quran sebanyak satu juz seusai salat. Total, ada lima juz dalam sehari yang hafalannya disetorkan pada ayahnya. Kayla merupakan anak sulung dari tiga bersaudara.
Ayahnya, Muhamad Saban, merupakan inspirasi Kayla untuk menghafal Al-Quran. Tidak sekadar memastikan putrinya hafal ayat-ayat tersebut, ia mengajarkan cara membaca Al-Quran yang benar.
Menurut ibundanya, sangat banyak keberkahan yang diperoleh Kayla dan keluarga dengan kemampuanya menghafal 30 juz Al-Quran. Salah satunya, Kayla bisa memberangkatkan keluarga ke Tanah Suci atas undangan Kerajaan Saudi Arabia.
Pada kesempatan berharga lain, Kayla diundang ke Brunei Darussalam. Ia jadi tamu kehormatan Sultan Hassanah Bolkiah di acara Musabaqah Tilawatil Quran.
"Alhamdulillah, Masya Allah dengan keberkahan Al-Quran, Kayla bisa jadi tamu kehormatan dari kerajaan dalam rangka acara Musabaqah Tilawatil Quran yang diselenggarakan di Brunei Darussalam. Sangat banyak keberkahan lain yang kalau diceritakan pasti akan membuat saya menangis," ucap Bunda Anha berkaca-kaca penuh rasa syukur.
Kecintaan Kyla terhadap Al-Quran begitu luar biasa! di usianya yang masih belia ini, Ia tak menyesali dengan keadaannya saat ini, justru ia bersyukur dengan keadaan tunanetranya ini, ia semakin dekat dengan Al-Quran.
“Kyla meyakini bahwa Al-Quran lah yang akan menjadi penolong menjadi cahaya safa’atnya Kyla di yaumil qiyamah, karena Rasulullah bersabda: iqraul qur'an fainnahu ya'ti yaumal qiyamati syafi'an liasbihi (bacalah Al Quran, karena sesungguhnya ia akan menjadi syafaat bagi para pembacanya di hari kiamat),” terangnya sambil menahan nafas penuh haru, saat berdialog di acara Podcast dr.Richad Lee.
Kyla menegaskan Ia sangat serius mendalami Al-Quran, salah satu alasan lainnya adalah karena Ia tak mau buta yang kedua kalinya.
“Rugi dong Dok, Kyla sudah dibutakan di dunia setelah itu Kyla dibutakan di akhirat, na’udzubillah hi mindzalik!” tuturnya dengan mata berkaca-kaca.
Alhamdulillah, saat ini Kayla sedang berkolaborasi dengan Cinta Quran Foundation membangun Pondok Pesantren (Ponpes) tunanetra putri pertama di Indonesia, yaitu Ponpes Sam’an Quran, yang berada di Bandung Barat – Jawa Barat.
Di Ponpes ini insya Allah para tunanetra bisa belajar banyak hal, diantaranya : ilmu fiqih, bahasa arab, tafsir, menghafal Al Quran dengan metode membaca Quran Braile dan yang lainnya.
Alhamdulillah, progress pembangunannya saat ini sudah mencapai 70,8 persen. Hingga tanggal 15 November 2024, sudah terkumpul Rp.5.668.738.014,- dari para donatur / pewakif.
Jazakumullah khairan katsiran atas dukungan sahabat Cinta Quran yang ikut berpartisipasi / terlibat dalam mewujudkan mimpi berdirinya Ponpes tunanetra puteri pertama di Indonesia ini. Semoga setiap jejak kebaikan Sahabat Cinta Quran menjadi bekal untuk #PulangDenganBahagia.
Saat ini Ponpes tunanetra puteri Sam’an Quran masih membutuhkan dana untuk mewujudkan pembangunan tersebut, bagi para sahabat Cinta Quran yang ingin berpartisipasi mendukung program ini bisa menyalurkan donasi terbaiknya melalui:
Wakaf Sam'an
BSI 5005 6800 41
BCA 0953609069
Mandiri 133 00 197 97 869
an. Yayasan Cinta Quran Global
atau
Operasional Sam'an
BSI 5005 6800 52
BCA 0954 2013 81
MANDIRI 133 00 232 42 324
an. Cinta Quran Global Yayasan
Atau bisa dengan mengakses link di bawah ini:
Wakaf Sam'an
https://www.amalsholeh.com/wakafrumahqurantunanetra
Operasional Sam'an
https://www.amalsholeh.com/sedekahsantritunanetra