Masa depan negeri / bangsa ini tak lepas dari generasi anak muda/remajanya saat ini. Ya, kalau generasi anak muda negeri ini ‘baik’, maka negeri ini nantinya insyaAllah akan baik, namun jangan berharap negeri ini baik kedepannya, kalau mayoritas anak mudanya ‘buruk’ karena kenakalannya, bahkan sampai melakukan tindakan kejahatan / kriminal (pidana/perdata).

 

Namun, bukan berarti para anak muda yang sudah melakukan tindakan kejahatan, tak bisa berubah menjadi lebih baik lagi, karena manusia sejatinya bukan setan yang selalu salah dan bukan malaikat yang selalu benar! Manusia bisa berubah dinamis, menjadi lebih baik, insyaAllah!  

 

Hal itulah yang melatarbelakangi Tim Indonesia Bisa Baca Quran (IBBQ) menyasar penghuni Lapas (Lembaga Pemasyarakatan) anak Kelas 1 Tangerang, di Jl. Daan Mogot No.29 C, RT 001 / RW 001, Sukaasih, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, pada Selasa, 22 April 2025 kemarin. 

 

Sebanyak 43 orang peserta Lapas Anak ini  menjadi para peserta di training IBBQ yang digelar Cinta Quran Foundation. 43 anak tersebut di bagi 2 kelas, 21 anak dibimbing oleh Trainer IBBQ Ustaz Fikri Syahrizal dan 22 anak dibimbing oleh Trainer IBBQ Ustaz Harun Arasiyd. Alhamdulillah, proses training di 2 kelas ini berjalan kondusif dan para peserta bisa mengikuti dari awal sampai akhir.  

 

Menurut Faisal Abdul Wahid (Tim Program Impelementation dan Beneficiery), para peserta yang merupakan penghuni lapas anak ini adalah pelaku berbagai kasus kejahatan. 

 

“ Para peserta yang ikut training merupakan pelaku beragam kasus kejahatan yang sangat memprihatinkan! Ada yang mencuri motor, padahal dulu saat mencuri masih duduk dibangku SMP sederajat. Selain itu juga sangat banyak kasus asusila dan yang mirisnya mayoritas yang melakukannya adalah anak-anak. Selain itu juga ada juga kasus narkoba / obat-obatan terlarang baik itu pemakai maupun pengedar. Selain itu ada juga kasus pembunuhan,” jelasnya.   

 

Faisal menambahkan, mereka (para napi anak) selain diberi pembelajaran Al Quran, juga diberikan tausiyah / siraman rohani.  Mereka terus diingatkan dan dinasehati pentingnya belajar dan berpegang teguh kepada agama Allah, baik ketika di dalam sel, maupun setelah di luar sel. 

 

“Karena bagaimanapun, mereka adalah bagian generasi penerus bangsa, yang harus kita perhatikan,” tegasnya. 

 

Alhamdulillah, kelas berjalan dengan lancar dan para peserta juga senang dan bahagia bisa mengikuti program IBBQ ini. Semoga selama mereka menjalani proses pembelajaran di Lapas bisa berubah menjadi lebih baik, dan kelak setelah keluar dari Lapas mampu menjadi orang baik, aamiin!      

 

Update Terkait