Acara perkumpulan seluruh mahasantriwan/wati bersama Ustaz Fatih Karim (UFK) kembali diadakan selepas salat shubuh, pukul 05.15 WIB, di Masjid Al-Fatih pada Ahad, 4 Februari 2024. Acara perkumpulan bersama UFK ini digelar dengan tujuan, supaya mahasantriwan/wati memiliki pemikiran, perasaan dan tujuan yang sama. 

 

Hal ini berjalan seiringan akan urgensi seorang mentor. Forum bersama Beliau kedepannya akan diadakan setiap dua pekan sekali, tepatnya pada hari Ahad selepas salat shubuh. UFK menyampaikan bahwa tujuan dibangunnya Ma’had Cinta Quran Center (CQC) ini tak lain karena ada strong why yang sangat kuat, yaitu mencetak para da’I yang memiliki tsaqofah Islamiyah yang kuat, berjiwa leader, serta memiliki wawasan dalam bidang entrepreneurship. Hal itu sebagaimana apa yang telah disampaikan oleh UFK.

 

Beliau menyampaikan banyak sekali nasihat kepada mahasantriwan/wati. Dan mahasantriwan/wati pun tampak sekali antusiasnya dalam menyimak nasihat-nasihat ‘emas’ Beliau. Forum dijuluki sebagai ‘forum penuh warna’, sebab ada tawa, goresan senyum, antusias yang sangat tinggi, bahkan sampai air mata pun tumpah di pertengahan forum. Ini adalah forum hebat bersama sosok hebat UFK.

 

Pada kesempatan ini, UFK tidak duduk di depan mahasantri sendirian, namun Beliau ditemani dengan guru Beliau yaitu Ustaz Zaka. Hal ini adalah hadiah istimewa bagi mahasantriwan/wati dengan kehadiran sosok teladan bagi mahasantriwan/wati.

  

Tidak hanya UFK, Ustaz Zaka pun turut mengisi ‘gelas-gelas kosong’ Mahasantriwan/wati dengan ilmu dan nasihat-nasihat Beliau. Pada kesimpulannya bahwa Mahasantriwan/wati haruslah bangga menjadi seorang da’I, sebab Allah sendiri yang melabeli seorang da’i sebagai orang yang paling baik.

 

Yang dirasakan salah satu mahasantriwati terkait forum ini antara adalah menambah semangat karena dihadapkan dengan orang yang hebat, mengingatkan lagi tujuan di Ma’had CQC ini untuk apa? Ustaz menjelaskan tentang tiga pilar di Ma’had CQC: Pertama, menjadi da’i harus siap lelah, jadi latihan juga untuk nantinya terjun di masyarakat. Kedua, leadership, di sini kita diajari untuk berani seperti kita di sini sudah lima bulan harusnya rasa grogi itu sudah hilang, tapi bismillah tidak apa-apa lambat laun akan hilang dengan selalu berlatih. Tiga, dibekali ilmu entrepreneurship supaya dapat mandiri kedepannya. Banyak sekali nasihat dari kisah-kisah hidup Beliau. 

Update Terkait